Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 22 Desember 2011

Kisah Habil dan Qobil (2)

Pada postingan lalu diceritakan tentang qurban persembahan Habil yang diterima oleh Allah SWT, sedangkan qurban Qobil tidak diterima....berikut lanjutannya
Qobil marah melihat kenyataan bahwa qurbannya tidak diterima, ditendangnya barang qurbannya hingga berantakan. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menerimanya walaupun dengan hati yang sangat kecewa. Perempuan yang dicintainya harus ia relakan bersanding dengan laki-laki lain. Akhirnya dilaksanakanlah pernikahan itu, Qobil dengan Labuda  sedangkan Habil dengan Iklima.
Hari-hari berlalu. Iblis kembali datang merasuki pikiran Qobil yang sedang gundah. Dibisiskkannya bahwa satu-satunya cara agar Qobil bisa mendapatkan Iklima adalah menyingkirkan Habil.
“Kau harus membunuh Habil....kau harus membunuh Habil... kau harus membunuh Habil...” bisikan itu terus mengiang dalam pikiran Qobil. Akal sehatnya tidak dapat lagi mengalahkan kekuatan nafsunya untuk merebut Iklima dari tangan Habil. Sampailah pada suatu hari, ketika Habil menggembalakan ternaknya di tempat yang sepi, jauh dari pemukiman, tiba-tiba Qobil memukul kepala Habil dengan batu besar. Seketika tubuh Habil terhuyung lalu terhempas ke bumi dan tidak bergerak lagi. Pembunuhan pertama atas umat manusia telah dilakukan oleh Qobil. Sementara Iblis tertawa kegirangan karena ia sudah mempunyai teman.
Pada mulanya Qobil merasa puas telah menyingkirkan “saingan berat”nya, karena tidak ada lagi yang menghalangi niatnya untuk memiliki Iklima. Namun, setelah itu ia merasa kebingungan. Diguncang-guncangnya tubuh saudaranya itu, tentu saja tidak mau bergerak.
“Celaka! Apa yang harus aku lakukan dengan mayat ini....” pikir Qobil.
Akibatnya mayat adiknya dipanggul kesana kemari. Ia benar-benar kacau, tak tahu harus berbuat apa. Sesekali ia menurunkan mayat itu dari pundaknya karena kelelahan.
Allah Yang Maha Pengasih akhirnya memberikan jalan keluar atas kebingungan Qobil. Ada dua ekor burung gagak yang bertarung hingga salah satunya mati. Burung gagak yang masih hidup menggali tanah dengan cakarnya, lalu menyeret burung gagak yang mati ke dalam lubang itu dan menguburkan teman yang mati.
“Hmm...ini adalah pelajaran untukku,,,Berarti aku harus menguburkan mayat saudaraku ini....” kata Qobil.
Setelah menguburkan adiknya. Qobil tidak pulang ke rumah. Iklima yang cantik sudah hilang dari ingatannya yang ada hanyalah rasa bersalah dan berdosa. Adam dan Hawa sangat sedih mendengar kejadian itu. Namun, keduanya hanya bisa pasrah kepada Allah. Mereka menyadari bahwa kejadian yang menimpa kedua anaknya hasil tipu daya Iblis yang tidak senang melihat anak cucu Adam berperilaku yang baik. Iblis telah membuktikan janjjinya kepada Allah bahwa ia akan selalu menggoda, merayu membujuk semua anak cucu Adam dari segala arah untuk diajak masuk neraka bersama Iblis.
Wahai saudaraku, Ingat! Jangan menjadi korban tipu daya yang berikutnya.../*

Selasa, 13 Desember 2011

KISAH HABIL dan QOBIL

“Ya Tuhan kami, kami telah menganiyaya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, pastilah kami termasuk golongan yang rugi...."

Kalimat itulah yang selalu terucap dari lisan dua hamba Allah yang menyesali perbuatannya melanggar larangan Allah. Padahal Allah telah memberi kebebasan kepada mereka untuk tinggal di surga dan menikmati semua yang ada di dalamnya kecuali sebatang pohon khuldi. Jangankan memakan buahnya, mendekati pohonnya saja dilarang oleh Allah. Tetapi rupanya kedua hamba Allah itu telah tertipu oleh bujuk rayu Iblis. Buah terlarang itupun dimakannya. Akibatnya, hukuman dari-Nya pun harus mereka terima.

“Wahai Adam dan Hawa....! Keluarlah kalian dari surga dan tinggallah kalian di bumi sampai waktu yang ditentukan....”

Adam dan hawa menyadari bahwa mereka telah meninggalkan kedamaian ketika keluar dari surga. Di bumi mereka harus menghadapi penderitaan dan pergulatan, dimana mereka harus berupaya menundukkannya, memakmurkannya, dan membangunnya serta melahirkan keturunan yang baik di dalamnya sehingga mereka dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik.

Hari demi hari mereka lalui dengan penuh perjuangan, hingga Allah mengkaruniai anak bagi mereka. Anak pertama yang dilahirkan Hawa ternyata kembar, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.anak laki-laki diberi nama Qobil dan yang perempuan Iklima. Pada waktu berikutnya Hawa kembali melahirkan sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan yang diberi nama Habil dan Labuda.

Keempat anak Adam dan Hawa itu pun mulai tumbuh dewasa dibawah asuhan kedua orangtuanya dengan penuh cinta kasih. Qobil tumbuh menjadi sosok pemuda yang sangat gagah dan tampan, demikian pula Iklima, saudara kembarnya, tergurat kecantikan dan kemolekan di wajahnya. Lain halnya dengan Habil dan Labuda, keduanya memiliki wajah yang ‘pas-pasan’, tidak setampan dan secantik kedua saudaranya. Hingga suatu hari Adam mendapat wahyu dari Allah agar mengawinkan anak-anaknya.

“Wahai anak-anakku, kini kalian telah tumbuh dewasa bapak berniat untuk menikahkan kalian, tetapi bapak tidak bisa menentukan siapa pasangan kalian sehingga Allah memberikan petunjuk bahwa, kau Qobil...harus menikah dengan Labuda...dan kau Iklima...calon suamimu adalah Habil....”
Mendengar ketrangan bapaknya, Qobil tidak terima “Tidak bisa! Mengapa aku dijodohkan dengan Labuda yang jelek! Sedangkan Iklima yang cantik mendapat suami yang buruk rupa seperti Habil. Bukankah Habil yang lebih pantas mendapat Labuda?! Sementara Iklima yang cantik biar aku saja yang menjadi suaminya!....”
Adam mencoba memberi pengertian pada Qobil, “Wahai Qobil...aturan seperti ini bukanlah bapak yang membuatnya. Tetapi ini adalah ketentuan dari Allah....”

Rupanya Qobil telah termakan bujuk rayu Iblis. Ia lebih menuruti hawa nafsunya daripada taat pada keputusan yang telah ditetapkan oleh Allah sehingga tetap bersikeras tidak mau menikah dengan Labuda.
Tidak ada yang dapat Adam lakukan untuk mengatasi masalah itu selain memohon petunjuk pada Allah. Kemudian atas petunjuk-Nya Adam memerintahkan kepada Qobil dan Habil mempersembahakan qurban kepada Allah.

“Apa saja yang bisa kami jadikan qurban. Lalu qurban kami akan ditaruh mana? Dan apa tandanya jika qurban kami diterima oleh Allah?” tanya Qobil dan Habil.

“barang yang bisa kalian persembahkan sebagai qurban ialah hewan ternak dan hasil pertanianmu. Diantara hewan ternak atau hasil pertanian itu pilihlah yang paling baik. Kalian bisa meletakkan qurban itu di suatu tempat yang telah ditentukan tempatnya. Qurban yang diterima oleh Allah adalah yang tersambar oleh api dari langit”.

Dengan disaksikan oleh Adam, Hawa, Iklima dan Labuda. Qobil dan Habil mempersembahkan qurban di atas bukit. Qobil mempersembahkan hassil pertaniannya. Namun ia sengaja memilih hasil pertanian yang jelek.
“Susah payah aku bekerja untuk mendapatkan hasil pertanian yang bagus. Mengapa aku harus buang sia-sia untuk persembahan? Biarlah yang buruk saja aku jadikan barang persembahan ini” , gumam Qobil.

Berbeda dengan Qobil, Habil memilih seekor ternak yang paling baik dan paling ia sayangi. Ia berpikir. “Hewan ternak yang bagus ini adalah semata-mata karunia dan rahmat dari Allah. Pantaslah kiranya jika aku persembahkan kembali kepada Allah”.

Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Hingga tiba-tiba nampak api yang besar dari arah langit bergerak cepat menyambar qurban yang dipersembahkan oleh Habil. Sedangkan qurban yang dipersembahkan Qobil tetap utuh, berarti qurbannya tidak diterima.


[Bersambung]

Biduran

Apakah anda pernah merasakan gatal-gatal yang disertai dengan bentol-bentol? Jika jawabannya “YA” , kemungkinan itu adalah urtikaria atau biasa disebut biduran. Biduran adalah penyakit dimana badan tiba-tiba menjadi gatal dan dipenuhi bentol, mungkin disebabkan oleh alergi, baik itu alergi dingin, debu, makanan dan lain sebagainya.
Penyebab alergi adalah alergen yang dapat berupa debu, bantal kapuk, pollen atau serbuk sari, asap rokok, spora jamur, bulu binatang, bahkan makanan tertentu (udang, telur, susu, dll), zat kimia pada makanan (pengawet), obat-obatan tertentu dan alergen kontak seperti bedak dan lain-lain.
Berikut ini beberapa Resep Tradisional untuk pengobatan alergi yang mempunyai khasiat antithistamin dan meningkatkan kekebalan tubuh (imunostimulan).


Resep 1 :
Bahan :
- Sambiloto 15 gr
- Temu lawak (dikupas dan diiri-iris) 30 gr
- Meniran segar 30 gr
Cara membuat :
Cuci bersih semua lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, diminum airnya 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.

Resep 2 :
Bahan :
- Cuka beras hitam (rice vinegar) 100 cc
- Jahe (ditumbuk) 30 gr
- Gula merah (secukupnya)
Cara membuat :
Rebus semua bahan dengan 300 cc air hingga mendidih, diminum 2 kali sehari.

Resep 3 :
Bahan :
- Pegagan 20 gr
- Kunyit 25 gr
- Sambiloto 10 gr

Cara membuat :
Cucui semua bahan lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum airnya 2 kali sehari.

Resep 4 :
Bahan :
- Patikan kebo 15 gr
- Kuntum bunga kenop 15 gr
- Jahe merah 10 gr
Cara membuat :
Cuci semua bahan lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum airnya 2 kali sehari. (Untuk alergi saluran Nafas)

Catatan :
Pilih salah satu resep yang sesuai. Gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca untuk merebus, jangan gunakan panci yang terbuat dari logam.

Sekian, semoga bermanfaat untuk kita semua.

Sumber : hembing

Selasa, 06 Desember 2011

Kisah Penghuni Surga Terakhir


Bahwa Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami pada hari kiamat? Rasulullah SAW. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama?

Para sahabat menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah SAW. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan?

Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah SAW. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ia mengikuti sembahannya itu. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala.

Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian.

Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya.

Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian.

Mereka pun berkata: Engkau Tuhan kami.

Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam.

Aku (Rasulullah SAW.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.

Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya).

Pernahkah kalian melihat Sakdan? Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah.

Rasulullah SAW. melanjutkan: Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat.

Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia ingin mengeluarkan orang-orang di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: "Laa ilaaha illallah".

Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur).

Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon apa yang dibolehkan kepada Allah.

Kemudian Allah Taala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain.

Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu.

Maka ia pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan melihat surga, ia pun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga.

Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji.

Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi.

Orang itu berkata: Tidak, demi Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah ia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya.

Dia pun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.

Allah Taala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam, betapa engkau tidak dapat menepati janji!

Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (ridha).

Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman: Masuklah engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya. (HR Muslim no 267)

Kamis, 01 Desember 2011

metode kulitatif dan penerapannya dalam penelitian

Untuk Download silahkan Klik pada judul di atas.

Shadow Defender v1.1.0.331

Pada sore hari yang cuacanya agak mendung, duduk santai sejenak melepas lelah setelah seharian beraktivitas sembari ngoprek gadget aku sempatkan posting pada blog ini. Kali ini saya akan mempeosting tentang shadow Defender. Shadow defender adalah program shareware (bebas distribusi) asalkan tetap mengacu pada hukum yang berlaku tidak merubah bentuk program dll. tanpa seijin pengembang.

Shadow defender ini memberikan perlindungan terhadap sistem dari segala bentuk virus/mallware yang mengganggu bahkan mengancam kelangsungan system anda, kinerja dari program ini adalah dengan mengembalikan system setelah di restart ke keadaan sebelumnya. Bila ingin menginstal program matikan shadow mode (off) terlebih dahulu karena jika tidak software tersebut tidak akan terinstal. Bagi yang ingin mengunduhnya silahkan klik disini